Mollusca berasal dari bahasa Romawi molis yang berarti lunak (Suwignyo, et
al., 2005). Filum mollusca meliputi keong, kerang, cumi-cumi, gurita dan
sotong. Bentuknya simetri bilateral, tidak beruas, diantaranya mempunyai
cangkang dari kapur dan mempunyai kaki ventral. kaki pada keong biasanya
digunakan untuk mengeduk melalui dasar lumpur, sedangkan pada cumi-cumi
untuk menangkap mangsa (Romimohtarto dan Sri, 2007).
Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna dan di dalam rongga mulut terdapat
radula, kecuali pelecypoda. Radula terdiri atas tulang muda yang disebut
odontophore. Di atas odontophore terdapat pita radula yang berisi
beberapa baris gigi khitin kecil-kecil dengan ujung mengarah ke belakang. Mulut
berhubungan dengan esofagos, perut dan usus yang melingkar. Anus terletak pada
tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan berbentuk pelet
yang padat, sehingga rongga mantel dan insang tidak tercemar oleh buangan
tersebut (Suwignyo, et al., 2005).
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle),
terdapat dalam rongga perikardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa
arteri dan menuju sinus dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka,
artinya darah tidak melalui pembuluh darah, tetapi melalui sinus darah yaitu
rongga di antara sel-sel dalam organ (Suwignyo, et al., 2005).
Pernafasan pada mollusca
dilakukan dengan menggunakan insang atau paru-paru, mantel atau oleh bagian
epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal yang disebut nefridia. Sistem saraf
tipikal terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion
visceral, dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf
longitudinal (Rusyana,2013). Alat reproduksi mollusca umumnya terpisah, beberapa
jenis hermafrodit, sedikit yang protandrik, yakni sel kelamin jantan masak dan
ditebar lebih dahulu sebelum sel kelamin betina masak, gonad dua atau satu,
dengan saluran, fertilisasi eksternal atau internal, kebanyakan ovipar,
pembelahan telur tertentu (determinate), tak sama, dan total, atau (pada
chepalopoda, diskoidal), larva veliger (trochophore), atau stadia parasit (unionidae),
atau perkembangan langsung (Pulmonata, Chepalopoda); tak ada perkembangbiakan
seksual (Romimohtarto dan Sri, 2007). Alat indera mollusca terletak dalam
rongga mantel yang disebut osphradium, yang berfungsi sebagai kemoreseptor dan
juga mendeteksi jumlah sedimen yang terbawa aliran air masuk. Selain osphradia,
alat indera pada mollusca ialah mata dan statocyst (Suwignyo, et al., 2005).
Ciri-Ciri Umum:
- Bilateral simetri, selom protostome
- Selom mereduksi menjadi vestigial disekitar alat dalam
- Sistim peredaran darah terbuka
- Viscera terkonsentrasi membentuk massa viscera
- Tubuh tertutup mantel, dengan rongga mantel yang berisi ctenidia, osphradia, nefridiofor, gonofor dan anus
- Mantel dengan kelenjar yang mensekresi spikulakal kareus, cangkang, atau keping
- Jantung di ruang perikardial, terdiri atrium dan ventrikel
- Kaki muskular besar, rongga mulut dengan radula
- Saluran pencernaan lengkap, beberapa dengan modifikasi
- Ginjal dalam bentuk metanefridia besar dan kompleks
- Embriogeni bersifat protostome
- Perkembangan : larva trochophore, dengan larva veliger.
|
Gambar 1. Struktur anatomi Mollusca secara umum
(Sumber: Hickman et al., 2008:334)
|
Klasifikasi
Mollusca
Menurut ITIS
(2015), Mollusca dibagi menjadi delapan kelas, yaitu Bivalvia, Caudofoverata,
Cephalopoda, Gastropoda, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphoda, dan
Solenogastres. Berikut pohon filogenetik Mollusca (Gambar 2) (Smith, et al.,
2011).
- Kelas Caudofoveata
- Kelas Aplacophora
- Kelas Monoplacophora
- Kelas Polyplacophora
- Kelas Gastropoda
- Suklas Prosobranchia
- Subklas Opisthobranchia
- Subklas Pulmonata
- Kelas Bivalvia
- Subklas Protobranchia
- Subklas Lamellibranchia
- Subklas Anomalodesmata
7.
Kelas Scaphopoda
8.
Kelas Cephalopoda
- Subklas Nautiloidea
- Subklas Coleoidea
Gambar 2. Hubungan Filogenetik dari Kelas Mollusca
(Smith, at al., 2011).
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar